"Hari ini MUI genap 42 tahun. Selama itu berkhidmat kepada bangsa. MUI berusaha tetap istiqomah dalam berperan menjaga umat dan sebagai pengawal dan penjaga negara, baik dari perilaku atau pribadi yang terpuji maupun pemahaman menyimpang, dalam konteks pemahaman bernegara," kata Ma'ruf di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).
Para tokoh hadir dalam milad ke-42 MUI. (Yulida/detikcom) |
Adapun sejumlah tokoh yang hadir adalah Menko Polhukam Wiranto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menag Lukman Hakim, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, dan para duta besar negara sahabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bentuk implementasi dan tanggung jawab keumatan, umat Islam wajib memelihara Pancasila sebagai (upaya) menjaga bangsa dan menjaganya dari segala bentuk rongrongan terhadap kesepakatan tersebut dengan alasan apa pun dan dengan ideologi apa pun," kata Ma'ruf.
"Hubungan antarumat dalam kehidupan bernegara ini, hubungan antara muslim dan nonmuslim, itu adalah saling berjanji untuk hidup secara damai, saling mencintai dan menyayangi siapa saja yang ada di bumi. Sayangilah orang yang di bumi. Karena negara terbentuk untuk satu sama lain saling memerlukan, saling membantu, dan saling menolong. Karena itu, kata Imam Ghozali, karena itu lahirlah negara," ujarnya. (yld/dhn)












































Para tokoh hadir dalam milad ke-42 MUI. (Yulida/detikcom)