PPP soal 'Sajak Diktator Kecil': Fadli Bakat Jadi Penyair, tapi…

PPP soal 'Sajak Diktator Kecil': Fadli Bakat Jadi Penyair, tapi…

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 26 Jul 2017 15:56 WIB
Arsul Sani (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Karya sastra terbaru milik Fadli Zon rupanya mendapat banyak respons, termasuk dari PPP, yang merupakan partai pendukung Jokowi-JK. Sekjen PPP Arsul Sani menyebut Fadli punya bakat di bidang syair.

"FZ memang berbakat jadi politisi penyair, tidak semua politisi berbakat jadi penyair dan tidak banyak penyair yang berbakat jadi politisi dengan gaya FZ," kata Arsul dalam pesan singkat, Rabu (26/7/2017).

Meski memuji bakat Fadli, Arsul menyentil gaya Fadli dalam berpolitik. Jika hendak menyampaikan kritik lewat lantunan syair, kata Arsul, ada baiknya mengkritik juga kawan seperjuangan, terutama diri sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya, kalau seorang politisi juga menjadi penyair, maka dia seyogianya tidak hanya berani mengkritisi keluar lewat syair atau sajaknya, tetapi juga harus berani melakukan otokritik kepada diri sendiri, teman, dan kelompoknya," tutur Arsul.


Andai kata Fadli berani mengkritik diri sendiri, Arsul mengatakan Fadli akan punya citra positif di mata masyarakat Indonesia. Sosok politikus yang mau bercermin saat ini dirindukan oleh rakyat di Tanah Air ini.

"Keberanian otokritik inilah yang saya yakini akan punya nilai keagungan lebih di mata masyarakat. Saya kok yakin yang dirindukan oleh masyarakat saat ini adalah keberanian melakukan otokritik terhadap diri, teman, dan kelompoknya," tutur Arsul.

"Kalau mengkritiki pihak lain, kan memang hal yang biasa dilakukan," ucap anggota Komisi III DPR itu.

Dalam sajak terbarunya, Fadli bicara soal diktator. Dia menyebut ada diktator besar, ada diktator kecil. Dia juga menyinggung soal pencitraan, ormas, utang, kodok, hingga kancil dalam sajaknya.

Fadli mengatakan sajak itu dia tulis dalam rangka Hari Puisi.

"Ya kan hari ini kebetulan Hari Puisi. Hari Puisi ini dideklarasikan bersamaan hari lahirnya Chairil Anwar pada 26 Juli, 95 tahun lalu. Jadi ini dijadikan tonggak Hari Puisi," ujar Fadli.

Berikut ini 'Sajak Diktator Kecil' selengkapnya:

SAJAK DIKTATOR KECIL

ada diktator besar
bicara ideologi dasar
pidato propaganda akbar
narasi bersinar massa berkobar
jiwa bergetar rakyat terbakar
semangat menggebu maju tak gentar
membabat total komprador barbar
tapi diktator besar pun akhirnya pudar
ditelan kuasa pasti bertukar

ada diktator kecil
bicara remeh temeh serba mungil
tuna sejarah berpikir kerdil
pencitraan murah dipoles centil
rakyat ditindas ancaman bedil
ormas ditumpas seperti kutil
ekonomi merangkak labil
utang menjulang tak bisa nyicil
hukum ditabrak makin tak adil
wajah demokrasi berbedak dekil
kodok lincah bagai kancil
lawan politik dianggap kerikil
kedunguan mewabah ganjil
tapi roda zaman berputar stabil
kebenaran pasti kalahkan yang batil

Fadli Zon, Jakarta, 26 Juli 2017
Sajak spontan di Hari Puisi, bersamaan dengan lahirnya Chairil Anwar, 95 tahun silam. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads