"Itu sapta marga sumpah prajurit tidak pernah dicabut, sampai mati. Kedua, kami patriot Indonesia, pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah itu sumpah," kata Ryamizard di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Apabila ada purnawirawan yang salah jalan, Ryamizard menyampaikan untuk diingatkan tentang sumpah prajuritnya. Menurut Ryamizard, sumpah prajurit itu membela ideologi Pancasila sampai mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak betul dia lupa sumpahnya, membela ideologi Pancasila, bela Pancasila sampai mati," ucap Ryamizard menambahkan.
Sebelumnya, para purnawirawan TNI dan Polri menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka.
Ketum DPP Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar lalu menyampaikan pernyataan pembuka. Dia mendukung pemerintah untuk tak ragu menindak pihak yang berseberangan dengan Pancasila.
"Jadi mohon Bapak Presiden, mohon juga bangsa Indonesia tidak ragu terhadap kami dalam kaitan dengan Pancasila," kata Agum.
Dia mengakui ada beberapa oknum di antara kesatuannya yang memilih jalan lain. Namun sebagian besar tetap mematuhi Sapta Marga yang di dalamnya ada kesetiaan kepada negara.
"Lalu dikatakan harusnya TNI bersikap netral, tapi alhamdulilah, tidak Pak, tidak boleh netral kalau soal Pancasila, kita harus membela Pancasila," ungkap Agum. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini