Seorang sopir Bajaj Qute, Supendi, mengatakan Bajaj Qute dirasa lebih bermanfaat dari bemo sebelumnya. Ia mengatakan Bajaj Qute lebih ramah lingkungan dan lebih cepat lajunya dibandingkan bemo.
"Ya mending bajaj ini dari bemo. Penumpang juga bilang lebih enak nggak berisik dan nggak gemetar kalau naik bajaj ini, dulu kan bemo gemetar sampe-sampe penumpang bilang merinding pas turun dari bemo," ujar Supendi saat ditemui detikcom, Rabu (26/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun, Supendi mengatakan untuk memiliki bajaj roda empat tersebut harus keluar uang lebih banyak. Ia mengatakan DP untuk memiliki bajaj tersebut sebesar Rp 10 Juta.
"Karena kredit kita ibaratnya bayar cicilan per bulan Rp 2.780.000, dengan DP Rp 10 Juta. Daripada bemo nggak dihargai terus ditarik sama Dishub. Ya sudah ambil bajaj ini walau cicilan harus 3 tahun. Tapi aturan kita nggak punya hutang ini jadi punya hutang," cerita Supendi.
Menurutnya, untuk penghasilan per bulan Supendi belum bisa meraba pendapatannya. Namun, selama ia menjajal bajaj Qute ini, per harinya ia bisa mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp 250 Ribu.
"Memang 100% penghasilan (buat) saya. Tapi ya itu jadi berhutang sana sini. Penghasilan kan belum mencapai sebulan, jadi belum ketahuan berapa. Kalau sehari Rp 250 ribu kotorlah sama bensin. Bensin Rp 30.000," jelasnya.
Supendi menuturkan bahwa bajaj Qute lebih irit bensin dibandingkan bemo. Ia mengatakan hanya mengisi Rp 30.000 dalam sehari dengan bahan bakar Pertalite.
"Ini bensinnya irit, bensinnya Pertalite, Premium, Pertamax bisa semua. Kalau isi full cuma Rp 65.000 itu bisa dua hari. Tapi belum tahu perawatannya murah atau tidak," tutur Supendi.
Pengelolaan bajaj Qute sendiri diolah oleh Organisasi Kendaraan Darat (Organda). Menurut Supendi cicilan bajaj setiap bulannya disetorkan ke Organda.
"Sistem kita kan bukan setoran ke Organda, tapi kita beli milik kita bajajnya, tapi nyicil ke Organda," ujarnya.
Standarisasi kemudi bajaj roda empat mirip dengan mobil manual pada umumnya. Bajaj Qute mempunyai 6 kopling beserta kopling untuk mundur.
"Sama kayak mobil manual, standar sama kayak mobil, kopling, rem, gas, rem tangan, vliper, gigi sampe 6 sama mundur. Sama kayak mobil manual. CC-nya sendiri 216 cc, bisa ngebut, speedometernya sampai 100 KM/jam, kalau bajaj biasakan hanya 125 cc yang biru itu," imbuhnya.
Supendi berharap penumpang bisa menerima keberadaan bajaj Qute ini dengan baik. "Ya semoga bisa diterima sama penumpang, biar kita juga lancar kedepannya. Namanya juga nyari rejeki kan," sambungnya. (cim/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini