"Saya sudah beberapa kali ke KPK mengurus harta saya. Saya selalu bertemu eksekutornya, Pak Yosep. Waktu pertama kali saya bertemu Pak Yosep, sudah beberapa kali ketemu, pernah Pak Yosep katakan, 'Masalah harta Pak Muhtar kita tak bisa. Kalau mana yang dikembalikan mana yang nggak, itu bagian saya. Masalah putusan waktu persidangan saya tidak tahu,'" ujar istri Muhtar yang tak mau menyebutkan nama.
Istri Muhtar menyampaikan hal tersebut di forum rapat dengan Pansus Hak Angket KPK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017). Dia melanjutkan ceritanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istri Muhtar menjelaskan pertemuan dengan Yosep itu terjadi di lantai lima ruang rapat jaksa KPK sekitar satu tahun lalu. Mendengar ucapan Yosep, dia kaget.
"Saya kaget, oh pantesan semangat banget jaksa kalau nyita karena mereka punya bagian, entah tertulis atau apa saya nggak tahu. Enak banget jadi jaksa, selain dapat gaji, dapat bagian harta sitaan," cetusnya.
Dia lalu meminta Pansus ke depan dapat mengeluarkan semacam permintaan agar harta para pejabat di KPK, termasuk jaksa KPK, diperiksa. Termasuk soal harta sitaan.
"Harus lebih banyak periksa pengeluaran mereka. Kayaknya KPK pengeluaran tak terbatas. Kira-kira masuk nggak ke kas negara," sebutnya.
Muhtar pun satu suara dengan istrinya. Dia ingin KPK juga jujur.
"Saya mohon semua harta penyidik KPK, komisioner KPK, harap diperiksa semua biar kita sama-sama jujur. Itu lebih hebat," pungkas Muhtar. (gbr/rvk)











































