"Kalau masalah pembekuan itu kaitannya dengan masalah izin. Izin itu sampai 2019, masih. Tapi berdasarkan ketentuan PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) kan ada pengaturan zona baru," kata Bowo di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (25/7/2017).
Bowo mengatakan saat ini sekolah itu tidak lagi menerima murid baru. Dia mengatakan ada persoalan internal yang menyebabkan pengelolaan sekolah menjadi telantar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, lanjut Bowo, pihaknya akan memfasilitasi siswa untuk pindah ke SD negeri terdekat.
"Pikiran kami kalau mau (dibantu) ayo di (SD) negeri. Kalau di swasta, kami tidak bisa bantu. Kalau di negeri boleh ketika di negeri adalah awal tahun ajaran baru," ujarnya.
Bowo mengaku tidak bisa membantu para guru dari sekolah tersebut untuk ikut pindah ke sekolah negeri. Dia tetap meyakinkan akan mencari solusi yang terbaik buat para guru.
"Di (SD) negeri sendiri sudah ada guru. Kelebihan guru kan, ketika seperti itu, kita analisis kebutuhan, analisis beban kerugian, dan analisis jabatan. Nggak bisa serta-merta guru yang di swasta kemudian masuk," tuturnya.
"Kami hanya bantu kasih solusi bagaimana guru ini akan kemudian ditempatkan di sekolah mana," katanya.
Sebelumnya diberitakan, enam guru yang berasal dari SD Kasih Ananda II, Jakarta Timur, menemui Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota. Mereka mengadukan soal sekolah yang akan segera dibekukan tersebut. (fdu/idh)











































