"Banyak teman-teman Golkar yang berbicara, datang ke saya untuk minta pendapat, pandangan-pandangan. Tapi bagi saya, ini sudah urusan DPP, tentu DPD masing-masing. Memang tentu apabila ketum-nya tersangka ya ada langkah-langkah perbaikan," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2017).
Saat ini, Golkar telah memberikan mandat kepada Nurdin Halid dan Idrus Marham untuk menyelesaikan masalah di lingkup internal partai berlambang beringin itu seusai penetapan tersangka Setya Novanto. JK menyebut langkah selanjutnya adalah menunggu keputusan DPP Golkar soal pelaksanaan rapimnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengibaratkan partainya seperti serombongan penumpang bus, lalu sang ketua umum, Setya Novanto, jadi sopir busnya. Doli menyebut sopir bus itu sedang secara sengaja membawa bus menuju jurang.
"Kalau diilustrasikan, Pak Novanto ini seperti sopir yang sedang membawa bus, yang minta semua orang Golkar masuk ke bus itu, kemudian bus itu dibawa ke jurang," kata Doli di kediaman Wakil Ketua Dewan kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman Nomor 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (23/7).
Sementara itu, Wasekjen Golkar Maman Abdurrahman mengatakan, bila memang ada pihak-pihak yang mengibaratkan Novanto seperti sopir bus yang membawa ke jurang, dia menyarankan mereka mencari bus lain. Sebab, Golkar saat ini fokus agar semua program mereka bisa dijalankan dan dilanjutkan.
"Kalau ada statement di bus dibawa ke jurang, ya sudah naik bus lain saja. Kita nggak mau berpolemik. Titik fokus kita bagaimana perjalanan partai bisa berjalan seperti sebelumnya. Kalau nggak bersedia, monggo naik bus lain," ujar Maman di restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/7). (fiq/idh)











































