"Kalau Gerindra kan hitungannya, kalau berkoalisi dengan PKS cukup. Gerindra dengan PAN cukup. Gerindra dengan Demokrat apalagi. Kalau berempat berkoalisi lebih kuat lagi," kata Waketum Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Fadli menyebut partainya terus menjalin komunikasi dengan parpol lain. Jika mesti berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2019, ia mengaku tak jadi masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fadli, politik sangat dinamis. Peluang berkoalisi dengan Demokrat, yang disebut banyak pihak sulit terealisasi, masih sangat mungkin terwujud. Koalisi dengan parpol pendukung pemerintah pun bisa saja terjadi.
"Dalam politik, tak ada yang tidak mungkin. Termasuk partai yang sekarang dukung pemerintah, di 2018 belum tentu juga dukung pemerintah, namanya politik," kata Fadli.
"Kita lihat saja refleksi di akhir tahun 2014, bagaimana politik itu bisa bolak-balik tiap hari beda-beda. Hari ini dukung 'A', besok dukung 'B', besoknya lagi dukung 'A' lagi," tutur Fadli.
Sejauh ini, baru Jokowi yang mengantongi tiket ke Pilpres 2019. Jokowi saat ini sudah mengantongi dukungan Golkar, NasDem, dan PPP. Sesuai dengan aturan yang termaktub di UU Pemilu, dukungan 3 parpol itu sudah cukup untuk membawa Jokowi ke Pilpres 2019, karena jumlah kursi DPR ketiganya lebih dari 20 persen. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini