Ketua Organisasi Angkutan Darat Shafruhan Sinungan mengungkapkan sedikitnya ada 17 unit bajaj roda empat yang mulai 'berseliweran' di lima wilayah Jakarta. "Belum beroperasi. Baru sosialisasi, sudah tersebar 17 unit dalam 5 wilayah DKI, tapi sifatnya masih sosialisasi," kata Shafruhan, Selasa (25/7/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kami angkut penumpang, karena kami perlu masukan dari masyarakat. Tujuannya untuk minta masukan. Pertama adalah bajaj roda empat ini agar meningkatkan kualitas layanan dan mengganti bemo-bemo yang dihapus itu," ucapnya.
Selain untuk mengganti trayek bemo yang dihapus pada 6 Juni lalu, bajaj roda empat ini dipersiapkan untuk mengganti bajaj roda tiga yang sudah memasuki masa peremajaan bajaj, yang jatuh tempo lebih dari 10 tahun. Sosialisasi ini akan dilakukan selama 3 bulan ke depan.
![]() |
"Diberikan waktu 3 bulan oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Itu kan untuk bemo, dan peremajaan bajaj roda tiga yang jatuh tempo lebih dari 10 tahun, tentu kan kita untuk pengganti bemo dulu," ujarnya.
![]() |
Menurut dia, bajaj roda empat masih menggunakan bahan bakar jenis bensin. Ketika ditanya soal tarifnya, Shafruhan mengatakan tarif sementara diberlakukan sesuai dengan kesepakatan antara pengendara dan penumpang.
"Bensin ya, tapi ini sudah melalui lulus uji emisi, masih bensin, minimal Pertalite ya. Belum dipasang (tarif) tapi sesuai kesepakatan saja kalau bajaj. Tidak ada tarif selama sosialisasi, per kilometer ya nggak tentu. Kesepakatan saja sama seperti roda tiga. Selama ini juga kesepakatan kan," tutur dia.
Brummm...! (aan/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini