Tunggak 3 Bulan, Listrik Sebagian Sekolah di Jakbar Mati

Tunggak 3 Bulan, Listrik Sebagian Sekolah di Jakbar Mati

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 25 Jul 2017 11:48 WIB
Ilustrasi PLN (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Beberapa sekolah di Jakarta Barat mengalami pemadaman listrik akibat belum membayar tagihan listrik. Namun, tidak semua listrik di sekolah tersebut padam.

"Itu aula, kalau kelas masih jalan. Di SMA 112, SMA 65, itu sebagian-sebagian. Kalau kelas tidak padan. Kemarin aula yang padam. Ruang kelas masih aktif," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat, Uriapsih saat dihubungi, Selasa (25/7/2017).

Menurut Uripsih, sekolah tersebut hanya menunggak satu bulan. Sedangkan pembayaran listrik dilakukan tiga bulan sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itukan uang dari BOP (Biaya Operasional Sekolah) itu turun triwulanan. Nanti September dibayar lunas," ucap Uriapsih.

Uriapsih meminta pengertian dari PLN untuk kembali menyambungkan listrik. Pemutusan pun dilakukan secara tiba-tiba.

"Saya imbau PLN, untuk ikuti aturan sistem (BOP), jadi mohon kebijakan PLN tiga bulan sekali. Sekolah kan layanan publik," ucap Uriapsih.

Sementara itu, menurut Manajer dan Bina Lingkungan PLN Disjaya Aries Dwi mengaku pemadaman dilakukan karena tunggakan tiga bulan. Dia mengaku kalau hanya satu bulan tidak akan dipadamkan.

"Jadi ketika dipadamkan, itu bukan tunggak satu atau dua hari, nggak. Tapi tiga bulan ada, empat bulan ada. Tapi setelah kordinasi dengan Pemprov, anggarannya belum turun," ucap Aries.

Aries menambahkan jika ada sekolah yang mati listrik dikarenakan tunggakan satu bulan, kemungkinan sekolah tersebut dipasang alat pemutus otomatis. Namun, tidak semua sekolah dipasang alat tersebut.

"Yang satu bulan itu yang dipasang Suntrip (alat pemutus otomatis). Nggak semua sekolah dipasang suntrip," ucap Aries.

(aik/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads