Tahan Anggaran Kwarnas, Menpora: Ada Laporan soal Adhyaksa dan HTI

Tahan Anggaran Kwarnas, Menpora: Ada Laporan soal Adhyaksa dan HTI

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 24 Jul 2017 21:30 WIB
Menpora Imam Nahrawi (Foto: dok. Kemenpora)
Jakarta - Menpora Imam Nahrawi menyebut pihaknya punya alasan kuat menahan anggaran untuk Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka terkait pernyataan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault soal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Nahrawi menyebut ada laporan kuat soal keterikatan HTI dengan Adhyaksa.

"Kami sudah punya alat ukur. Saya mendapat laporan dari deputi dan asdep bahwa memang ada sebagian organisasi kepemudaan dan individu yang nyata-nyata, seperti kita ketahui, kita tahu mendukung HTI, maka kita tentu harus hati-hati dalam memberikan anggaran," kata Nahrawi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).

"Jangan sampai anggaran yang bersumber dari pajak dan rakyat dipergunakan hal-hal yang lain. Makanya kita harus hati-hati," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nahrawi mempersilakan masyarakat menilai apalah penahanan anggaran ini telah tepat atau tidak. Masyarakat diminta melihat sendiri video soal HTI dan Adhyaksa.

"Silakan nanti masyarakat yang menilai. Karena masyarakat yang menilai, kita harus hati-hati karena kita pilah betul. Jadi mana urusan organisasi dan mana urusan individu pengurus," ujarnya.

Meski demikian, Nahrawi mengatakan pihaknya terus mendalami kebenaran apakah Adhyaksa memang terlibat HTI dan terkait alokasi anggaran Kwarnas Pramuka. Secepatnya, Nahrawi akan memanggil Adhyaksa.

Baca Juga: Adhyaksa Dault Siap Menghadap Menpora Jelaskan soal HTI

"Makanya kita sedang mendalami dan meneliti sejauh mana apakah institusi itu, apakah dipengaruhi atau tidak. Kalau nyata-nyata mempengaruhi secara sistemik, apa boleh buat. Saya akan panggil dalam waktu dekat," ujar Nahrawi. (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads