"Adanya aspri (asisten pribadi) ini supaya lebih dekat lagi dengan masyarakat Jakarta. Khususnya yang ada dapil. Jangan dianggap kita dengan aspri nanti anggota Dewan mau gagah-gagahan, itu nggak perlu," kata Syarifudin di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2017).
Syarifudin beralasan adanya aspri justru akan meningkatkan produktivitas kerja anggota Dewan. Dia menyebut akan banyak pekerjaan Dewan yang terselesaikan dengan bantuan para staf ahli tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarifudin membandingkan 106 aspri yang diusulkan tersebut dengan jumlah PNS DKI. Pihaknya mengatakan justru kelebihan jumlah PNS di DKI-lah yang membebani anggaran.
"Kita nggak mengusulkan 3 sampai 5. Dibandingkan, begini lo, PNS kan sekarang yang kita butuhkan cuma 30 ribu, tapi kan sekarang 72 ribu," tuturnya.
"Ada 42 ribu sampai sejauh mana efektivitasnya. Kita jangan membahas staf satu orang ini dibandingkan 42 ribu orang tadi. Iya, dong, itu miliaran uang keluar. Yang seharusnya cukup 30 ribu, sekarang lebihnya 42 ribu," katanya. (fdu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini