Cerita Soal Borneo Highlands, Wisata Malaysia yang Mepet Indonesia

Entikong - Zona batas negara memuat gambaran kontras antara wilayah satu dengan yang lain. Seperti cerita soal Borneo Highlands Resort, Kuching, Sarawak, Malaysia, yang mepet dengan Desa Pala Pasang, Entikong, Kabupaten Sanggau, Indonesia.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi, berbincang dengan detikcom di Rumah Dinas, Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Sanggau, Kamis (13/7/2017). Dia menceritakan perbedaan suasana antara Desa Pala Pasang dengan kawasan wisata Borneo Highland Resort.

"Kita punya bukit Borneo, yang untuk orang Serawak Malaysia, mereka sudah membangun tempat golf di dekat sana, kemudian untuk bermalam juga," kata Paolus.

Bukit yang dimaksud terletak di batas dua negara. Di Malaysia menuju lokasi, akses jalan sudah tak jadi masalah. Malahan, itu sudah menjadi tempat wisata. Bila dipandang dari Indonesia, kawasan itu berupa bukit yang tinggi, sulit diakses.

"Nah kita (Indonesia) dinding batu doang," kata Paolus.

Kepala Desa Suruh Tembawang Entikong, bernama Gak Mulyadi, menuturkan butuh speed boat untuk mengantarkan orang dari pusat Kecamatan Entikong menuju Desa Pala Pasang. Perjalanan menggunakan perahu motor di Sungai Sekayam itu membutuhkan waktu tiga jam.

Foto: www.borneohighlands.com

Namun untuk mencapai kawasan Pala Pasang Indonesia yang langsung berbatasan dengan Borneo Highland Malaysia, butuh waktu dan tenaga ekstra. Aksesnya luar biasa sulit atau nyaris mustahil, karena harus menaiki tebing vertikal. Akses yang memungkinkan yakni ditempuh dengan berjalan kaki memutar melintasi hutan dan bukit. Tak jarang aktivitas seperti ini bisa memakan waktu dua hari.

Bisa pula melambung jalan melewati Serian, sebuah kawasan di Serawak Malaysia. Bila ditempuh dari Indonesia lewat PLBN Entikong ke Malaysia, akses menuju Borneo Highland Resorts hanya butuh dua jam saja.

Menengok ke situs Borneo Highlands Resort, dijelaskan bahwa tempat tetirah ini merupakan resor yang ramah lingkungan. Letaknya berada di hutan perbukitan 1.000 meter di atas permukaan laut. Mereka menawarkan sejuknya udara pegunungan dalam 'ketenteraman surgawi'.

Di dalamnya ada Hornbill Golf Course, tempat spa, hingga restoran berbahan makanan organik Annah Rais Café. Resor ini cukup eksklusif, privasi diutamakan. Hanya ada 30 kamar di lingkungan permukimannya (clubhouse), dan 10 kamar dalam kawasan hutan (jungle cabin). (fjp/fjp)