"Hari ini saya dan Pak Sjafrie (Sjamsoeddin) diterima 5 pimpinan KPK, ini juga bagian bagaimana pihak KPK bisa menjadi monitoring kegiatan yang ada di Asian Games. Karena bagian dari sukses administrasi itu yang sangat penting buat kami di Asian Games," kata Erick Thohir yang didampingi Wakil Ketua Inasgoc Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Direktur Pencegahan KPK di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017).
Pekan sebelumnya Erick berkata telah mendatangi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari sana Dewan Pengawas mengarahkan fokus Inasgoc pada penyelenggaraan dan administrasi. Dengan kawalan KPK, Erick mengharapkan proses ini nantinya berjalan transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal ini pun diamini oleh Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan. KPK berupaya mengantisipasi agar kasus sebelumnya tidak terulang.
"Kita lihat juga kasus-kasus yang dulu habis setiap event keolahragaan lalu ada kasus seperti PON, Asian Games. Oleh karena itu, saya sepakat dengan Inasgoc bahwa tertib administrasi juga menjadi salah satu fokus dari Inasgoc dari pelaksanan," ujar Pahala Nainggolan dalam kesempatan yang sama.
KPK selanjutnya akan mengantisipasi 'item per item', mulai dari aspek personel penyelenggara Asian Games yang merupakan gabungan PNS dan swasta. Bentuknya akan berupa monitoring untuk menekan konflik, seperti praktik gratifikasi.
Ada pula aspek regulasi yang disorot. Seperti soal penggunaan APBN, padahal penyelenggaraannya oleh swasta.
"Jadi ada serangkaian item yang pasti akan kita dukung dan dari Inasgoc kita tunggu seperti apa. Tapi yang pasti untuk personel, sistem, dan regulasi kita akan bantu Inasgoc. Intinya kita ingin dukung kegiatan ini berlangsung baik," pungkasnya. (nif/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini