"Tim satgas pangan dapat laporan dari masyarakat bahwa ada penolakan pendistribusian beras di beberapa kecamatan. Saat dilakukan penyelidikan akhirnya terungkap adanya gudang yang mengoplos beras tidak layak konsumsi dan telah didistribusikan pada masyarakat," ujar Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Sumsel, Senin (24/7/2017).
Penyelidikan beras oplosan ini dilakukan sejak 18-22 Juli kemarin. Polisi menemukan Gudang Bulog Subdiver Wilayah Regional yang membawahi 6 kabupaten, yakni Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Pagar Alam, Prabumulih dan Pali terbukti telah mengoplos dan mendistribusikan beras tidak layak konsumsi atau kualitas rendah pada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Sumsel sita beras Bulog oplosan. Foto: Raja Adil Siregar-detikcom |
Ditambahkan Agung, penolakan terhadap pendistribusian karena beras yang akan diterima masyarakat kondisinya sangat buruk dan tidak layak konsumsi. Di mana beras Bulog pengadaan tahun 2016 yang sudah tidak layak konsumsi, dioplos dengan beras pengadaan tahun 2017.
Polda Sumsel sita beras Bulog oplosan. Foto: Raja Adil Siregar-detikcom |
Pengoplosan dilakukan dengan mengoplos beras raskin bulog kualitas baik dengan perbandingan dua banding satu dari beras tahun 2016 dan 2017. Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan dokumen, tim satgas menemukan ada 1.089 ton beras yang telah didistribusikan ke masyarakat.
"Dari hasil pemeriksaan dokumen ada 1.089 ton yang sudah didistibusikan ke masyarakat. Di mana saat ini tersisa 39 ton lagi yang ada di gudang Bulog Kabupaten Muara Enim untuk selanjutnya diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut," sambungnya. (idh/idh)












































Polda Sumsel sita beras Bulog oplosan. Foto: Raja Adil Siregar-detikcom
Polda Sumsel sita beras Bulog oplosan. Foto: Raja Adil Siregar-detikcom