Lalu, sebenarnya dalam kondisi bagaimana pak ogah dibutuhkan? detikcom menyusuri sejumlah jalan di wilayah Jakarta Utara, di antaranya Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sunter Jaya V.
Di sepanjang Jalan Yos Sudarso, terdapat beberapa tempat untuk memutar balik. Salah satunya di putaran Yos Sudarso Kodamar. Di tempat ini, puluhan kendaraan memutar balik dari arah Tanjung Priok menuju arah Pulogadung atau Cawang. Kendaraannya pun beragam, mobil pribadi sampai truk gandeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi putaran yang berada di jalur cepat membuat kendaraan di putaran balik itu melaju kencang. Andre mengaku memberikan kode dari jauh bahwa ada kendaraan yang akan memutar balik.
"Waktu itu pernah ada yang nabrak separator busway, waktu itu kebetulan pas lagi nggak ada yang jaga puteran," kata Andre.
![]() |
Selain di tempat putar balik, pak ogah ditemui di pertigaan Jalan Sunter Jaya V, Sunter Jaya. Di jalan tersebut, puluhan kendaraan lalu-lalang dari arah Jalan Sunter Jaya V menuju Jalan Sunter Kemayoran.
Pertigaan ini pun tak kalah ramai. Dari mobil pribadi sampai truk besar melalui jalan ini setiap hari. Akrom (21) menjaga pertigaan ini demi membantu kebutuhan belanja orang tuanya. Dia rata-rata mendapatkan hasil Rp 40 ribu setiap hari.
"Nggak semua ngasih, kadang ada yang gopek (Rp 500), ada yang Rp 2.000," kata Akrom.
Dia mengaku kendaraan yang melintas di Jalan Sunter Kemayoran dan menuju Jalan Sunter Jaya V sangat ramai, terutama saat jam sibuk.
"Kalau ramai, pas jam berangkat kerja atau pulang kerja, biasanya saya minta bantuin temen, soalnya ribet kalau sendiri," kata dia.
![]() |
Selain di jalan, pak ogah ditemukan di sebuah minimarket. Dia biasanya meminta uang parkir kepada pelanggan yang berbelanja di minimarket itu.
"Kita jagain aja, kalau ada yang ngasih diterima, kalau nggak ya biarin," kata Adi (22), penjaga parkir minimarket di kawasan Sunter Jaya V, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (imk/fjp)