Pekanbaru - Warga Riau kini kembali dihantui penyebaran penyakit demam berdarah. Di Kabupaten Talukuantan-Riau, dalam sebulan terakhir ditemukan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada 143 penderita.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Ekmal Rusdi mengungkapkan hal itu kepada
detikcom, Minggu (8/5/2005) saat dihubungi di Pekanbaru. Meski belum ada korban jiwa, sebanyak 20 persen lebih dari jumlah korban hingga kini masih diopname di sejumlah rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru, Riau. "Ini sangat mengejutkan kita, karena Talukuantan sebelumnya tidak pernah menjadi daerah endemik DBD. Tahun lalu, korban DBD pun sangat sedikit," katanya.Dengan jumlah kasus DBD itu, status Talukuantan dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kategori ini ditentukan dari perbandingan jumlah kasus serupa pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Kini, 21 penderita DBD telah dialihkan dari rumah sakit setempat untuk dirawat intensif di RSUD Pekanbaru. Maraknya kasus DBD di Talukuantan disinyalir terjadi akibat adanya importis virus dari daerah lain. Masuknya virus ini diduga berasal dari beberapa daerah yang sejak lama menjadi endemik DBD, seperti Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu. "DBD sudah mulai menjangkiti warga lain. Di Indragiri Hulu ditemukan antara 20-30 kasus, dan belasan penderita lainnya ditemukan di Pekanbaru," ungkapnya.Kuat kemungkinan penderita atau orang yang darahnya tercemar virus DBD, tanpa sadar telah menularkan wabahnya di Talukuantan. Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kuansing telah melakukan upaya antisipasi penyebaran DBD dengan penyelidikan epidemologi di lingkungan sekitar rumah penduduk."Kita harus menggalakkan pembersihan bak kamar mandi dan tempat penampungan air penduduk. Dari hasil penyelidikan tersebut, hampir seluruh tempat air masyarakat mengandung jentik nyamuk pembawa virus DBD," kata Ekmal.
(ast/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini