Erick Thohir dan Sjafrie Sjamsoeddin Sambangi KPK, Ada Apa?

Erick Thohir dan Sjafrie Sjamsoeddin Sambangi KPK, Ada Apa?

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Senin, 24 Jul 2017 11:40 WIB
Erick Thohir dan Sjafrie Sjamsoeddin Sambangi KPK, Ada Apa?
Pengusaha Erick Thohir dan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mendatangi gedung KPK. (Nur Indah/detikcom)
Jakarta - Pengusaha Erick Thohir dan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mendatangi gedung KPK. Kedatangan mereka disebut terkait dengan persiapan kompetisi olahraga Asian Games, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 2018.

Keduanya datang bersamaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017) pukul 10.03 WIB. Mereka turun dari mobil yang sama. Sjafrie, yang mengenakan kemeja biru tua, turun lebih dulu dan berjalan di depan. Disusul Erick Thohir, yang mengenakan kemeja tenun tosca tua.

Mereka berjalan menuju pintu masuk sambil mengenakan kalung tanda pengenal yang sudah disiapkan. Saat disapa wartawan soal kedatangannya, mereka kompak melempar senyum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dikonfirmasi pihak KPK, keduanya hadir untuk audiensi pelaksanaan Asian Games 2018. Dalam pertemuan ini, akan dibahas mengenai pencegahan korupsi.

"Audiensi panitia pelaksana Asian Games dengan pimpinan KPK. Membahas aspek pencegahan korupsi," ungkap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dimintai konfirmasi, Senin (24/7).

Pengusaha Erick Thohir dan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mendatangi gedung KPK.Pengusaha Erick Thohir dan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mendatangi gedung KPK. (Nur Indah/detikcom)


Kedatangan keduanya ke KPK tidak terkait dengan pemeriksaan atau penanganan kasus. Diketahui, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, dalam pelaksanaan Asian Games, menjabat Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc). Sedangkan Sjafrie menjabat Wakil Ketua Inasgoc.

Sebelumnya, pada Selasa (18/7), pemerintah sepakat akan mencairkan Rp 1,5 triliun sebagai tambahan dana yang sudah cair, Rp 500 miliar, dari Rp 1,8 triliun yang dibutuhkan. Selain itu, masih ada tambahan dana dari realokasi pembangunan Olympic Center sebesar Rp 300 miliar.

Namun, sampai saat ini, dana Rp 500 miliar itu belum bisa digunakan. Pencairan terkendala proses birokrasi. Padahal dana itu rencananya untuk down payment venue, test event, dan biaya sewa kantor Sekretariat Inasgoc. (nif/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads