Satpol PP Setuju 'Pak Ogah' Direkrut Polisi untuk Atur Lalu Lintas

Satpol PP Setuju 'Pak Ogah' Direkrut Polisi untuk Atur Lalu Lintas

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 23 Jul 2017 11:07 WIB
Pak Ogah mengatur arus lalu lintas di pertigaan Jl KS Tubun, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2017). (Denita Matondang/detikcom)
Jakarta - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI tak serta merta setuju dengan rencana perekrutan 'Pak Ogah' untuk dijadikan pengatur lalu lintas. Namun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI punya sikap berbeda, yakni mendukung rencana polisi itu.

"Ide atau program tersebut bagus untuk pelayanan masyarakat," kata Kepala Satpol PP, Yani Wahyu Purwoko, kepada detikcom, Minggu (23/7/2017).

Polda Metro Jaya berencana merekrut para pengatur lalu lintas yang sering mengharapkan duit dari pengguna jalan itu untuk dijadikan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas). Pelatihan akan diberikan polisi kepada para Pak Ogah sebelum resmi menjadi Supeltas. Satpol PP setuju dengan ide ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepanjang sukarelawan itu terlatih dan ada identitas serta ada yang memberikan kewenangan pada tugas mengatur itu. Kenapa tidak? Kami harus dukung dan kami punya sinergi.

Ada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007, memuat peraturan soal ketertiban jalan, angkutan jalan, dan angkutan sungai. Namun soal jumlah Pak Ogah di Jakarta, Yani belum bisa memastikan.

"Saya belum bisa memastikan berapa jumlahnya, karena mereka tidak tetap. Perlu ada survei lebih lanjut," tuturnya.

Baca juga: Polisi Ingin Rekrut Pak Ogah, Dishub DKI Khawatir Warga Resah

Bila nantinya Pak Ogah rekrutan polisi itu melanggar hukum, seperti yang dikhawatirkan Dishubtrans DKI yaknni Pak Ogah meminta duit dari masyarakat, maka Satpol PP akan tegas menindak Pak Ogah yang bakal digaji negara itu.

"Melanggar, ya kami akan tertibkan," tandas Jupan.

Baca juga: Polisi Akan Rekrut Pak Ogah, Pengamat: Asal Warga Tidak Bayar

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dishubtrans menyatakan warganya resah terhadap aksi Pak Ogah yang semakin marak. Apalagi bila nanti Pak Ogah jadi digandeng polisi.

"Kalau niatnya membantu sih oke-oke saja. Tapi lama-kelamaan takutnya mereka (Pak Ogah) malah meminta uang," kata Andri kepada detikcom.

(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads