Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra lewat keterangan tertulisnya mengatakan peristiwa ini bermula dari adanya keributan pengunjung kafe. Peristiwa ini lalu dilaporkan Ompong yang merupakan pemilik kafe kepada anggota unit Reskrim Polsek Serang Baru, Bripka Wirya.
"Korban atas nama Wirya ditelepon oleh saksi Saudara Ompong menjelaskan bahwa ada keributan pengunjung kafe yang mengaku sebagai anggota TNI. Dengan ditemani Brigadir Hendra dan Brigadir Eko, korban mendatangi lokasi untuk mengetahui permasalahan," kata Adi lewat keterangannya, Sabtu (22/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ketiganya tiba di lokasi, tak lama kemudian datang belasan orang yang langsung melakukan pemukulan. Wirya bersama Brigadir Hendra Prasetyo yang merupakan anggota Unit Intelkam Polsek Serang Baru menjadi korban.
"Tak berselang lama setelah korban tiba di lokasi, tiba-tiba datang sekelompok orang yang diduga rekan oknum TNI sebanyak sembilan motor berboncengan, diperkirakan ada 18 orang. Dan langsung melakukan pemukulan dan sambil menodongkan benda yang diduga senjata api kepada korban Bripka Wirya," ucapnya.
Hendra juga menjadi korban pemukulan hingga mengalami luka di bagian kepala karena diduga dipukul menggunakan besi, double stick dan gagang senjata api milik rekan-rekan oknum TNI. Sementara Brigadir Eko yang tengah berada di toilet langsung mendatangi kedua rekannya.
Wirya dan Hendra lalu dibawa ke Rumah Sakit Medirossa Cibarusah untuk mendapatkan perawatan. Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Polisi Militer (POM) TNI. Sebanyak tiga saksi dari warga sipil sudah dimintai keterangan.
"Sekarang kita masih dalami kejadian tersebut. Korban dan saksi dari warga sipil juga sudah kami periksa," ucap dia.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Wuryanto belum dapat dikonfirmasi mengenai peristiwa ini. (jbr/fdn)