Menpora Siapkan 200 Pemuda Anti Narkoba di Yogyakarta

Menpora Siapkan 200 Pemuda Anti Narkoba di Yogyakarta

Raras Prawitaningrum - detikNews
Sabtu, 22 Jul 2017 13:20 WIB
Foto: Dok Kemenpora
Yogyakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi turut menggalakkan program memerangi narkoba di Indonesia. Bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso dan Sekretaris Daerah Yogyakarta Sulistyo, ketiganya mengukuhkan kader Pemuda Anti Narkoba Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kita menjadikan pelatihan Pemuda Anti Narkoba sebagai prioritas program sejak tahun anggaran 2016 dan 2017 dan tahun-tahun berikutnya," ujar Menpora Imam Nahrawi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/7/2017).

Sebelumnya, 200 pemuda dari 5 kabupaten diberi pembekalan dan pelatihan anti narkoba selama dua hari. Kemudian mereka dikukuhkan sebagai Pemuda Anti Narkoba DIY pada Jumat (21/7/2017) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam mengatakan, kuantitas pemuda Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 60 juta orang, menjadi sasaran dan target bagi mafia narkotika yang nantinya bisa memutus mata rantai generasi Indonesia.

Harapannya, Pemuda Anti Narkoba bisa menyebarkan informasi tentang bahaya narkotika secara lantang dan berani.

"Kami berharap mereka berani mengatakan tidak kepada teman sebayanya untuk narkoba, serta harus merekrut masing-masing 25 orang pemuda di daerahnya sebagai bagian dari juru kampanye di tengah masyarakat," tambahnya.

Kota Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan kota pelajar dan pendidikan makin menyulut semangat Menpora agar generasi cerdasnya tidak putus sekolah akibat penyalahgunaan narkoba.

"Kader Pemuda Anti Narkoba tahun 2016 sebanyak 35.000 orang dan 2017 ini kami latih kurang lebih 25.000 orang. Di Yogyakarta ini, 200 pemuda dilatih dan masing masing melakukan pelatihan 25 orang di daerahnya sehingga total di Yogya saja 5.000 kader penggerak anti narkoba,"paparnya.

Kepala BNN Budi Waseso menambahkan, acara pembekalan dan pengukuhan Pemuda Anti Narkoba ini merupakan hal positif yang harus dikembangkan terus menerus.

"Ancaman narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan dan sangat besar. Data narkotika dari China menyebutkan sebesar 250 ton jenis sabu-sabu tahun 2016 masuk dan tidak pernah keluar dari Indonesia," jelasnya.

Ia turut berterima kasih kepada Menpora yang telah konsisten memerangi narkoba. Diharapkan kepala daerah di masing-masing wilayah juga mendukung kegiatan Pemuda Anti Narkoba.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah dalam laporannya menyampaikan, Kemenpora menjadikan pelatihan kader inti Pemuda Anti Narkoba di lima provinsi (Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Banten dan Nusa Tenggara Barat) sebagai salah satu program prioritas 2017.

"Pelatihan ini berlanjut di tingkat kabupaten/kota bagi 5.000 orang pemuda masing-masing 1.000 orang berasal dari 5 kabupaten/kota. Dengan demikian pemuda Provinsi DIY sebanyak 5.200 orang menjadi kader Pemuda Anti Narkoba melalui program prioritas pemuda," katanya.

Di kesempatan yang sama, Menpora bersama Kepala BNN menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai penyelenggaraan program kepemudaan, keolahragaan, dan kepramukaan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika.

Kemudian juga disusul penandatanganan MoU Deputi Pemberdayaan Pemuda dengan Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN mengenai pelaksanaan kegiatan pelatihan kader Pemuda Anti Narkoba.

Turut hadir dalam acara ini Staf Khusus Pemuda Zainul Munasichin, Duta Pemuda dan Anti Narkoba Gloria Natapraja Hamel, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Samsudin, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Sobri Effendy Surya, Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda Mulyadi Adnan, dan Kepala Bagian Humas Agus Lesmana.
(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads