Megawati: Ancaman Proxy War Sangat Nyata

Megawati: Ancaman Proxy War Sangat Nyata

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 18:57 WIB
Megawati Soekarnoputri (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Megawati Soekarnoputri menilai saat ini ancaman perang modern atau proxy war sudah berlangsung. Oleh sebab itu, TNI sedang dalam tantangan berat menghadapi perang macam ini.

"Ancaman perang modern kian nyata. Perkembangan modern telah menyeret negara-negara pada suatu kondisi peperangan yang tidak kasat mata, yang dikenal dengan istilah proxy war. Perang modern ini adalah sebuah ujian berat, tidak hanya bagi TNI, tetapi juga terhadap seluruh elemen bangsa," kata Megawati saat memberi pembekalan calon perwira remaja TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).

Karena itu, menurut Megawati, saat ini Indonesia sedang menghadapi kejahatan perdagangan manusia, narkoba dan terorisme. Tujuan kejahatan tersebut untuk memecah belah rakyat Indonesia agar sumber daya alam bisa dikuasai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menghadapi kejahatan keuangan internasional, perdagangan manusia, peredaran narkotika, serta terorisme yang melibatkan lintas negara. Tujuan utamanya tetap, yakni mencoba memecah belah bangsa, dan menguasai Indonesia yang begitu kaya," kata mantan Presiden RI kelima ini.

"Mereka, kepentingan asing yang berkolaborasi dengan para penjual bangsa, akan terus memperlemah kedaulatan politik, ekonomi, dan sistem sosial kita. Menghadapi ancaman tersebut, maka kita tidak hanya berjuang mewujudkan TNI sebagai tentara rakyat dengan alutsista modern," sambung Megawati.


Selain itu, Megawati mengatakan dibandingkan zaman dahulu, ancaman perang masih dilakukan secara 'jantan' atau nyata. Namun saat ini ancaman tersebut tidak nyata.

"Perang dulu Gatot Kaca itu berhadapan, perang sekarang tidak jantan, yang disuruh orang lain untuk melukai, itu perang proxy war tidak kasat mata, ancaman ini lebih. Antisipasi perlawannya, negara digerakan pikiran dan jiwanya. Indonesia bersatu memang harus bersatu," ucap Megawati. (fai/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads