Menag Sayangkan Kejadian Penutupan Masjid Al-Aqsa oleh Israel

Menag Sayangkan Kejadian Penutupan Masjid Al-Aqsa oleh Israel

Bisma Alief Laksana - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 18:35 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyesalkan peristiwa penembakan polisi yang mengakibatkan penutupan Masjid Al-Aqsa. Menag menyebut seharusnya masjid dan orang-orang yang berada di dalam masjid harus terjaga keselamatannya.

"Saya amat sangat menyesalkan apa yang terjadi di Aqsa. Karena masjid harus betul-betul bisa terjaga keberadaannya dan mereka yang ada di dalamnya harus betul-betul terjaga keselamatan jiwanya," ujar Lukman di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).

"Semua, apa pun agamanya, harus memahami bahwa rumah ibadah adalah tempat teraman," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dia berharap keberadaan Masjid Al-Aqsa bisa tetap terjaga. Tak hanya itu, Lukman juga ingin fungsi Masjid Al-Aqsa bisa dikembalikan sebagai tempat beribadah yang aman.

"Saya harap semua umat beragama atas dasar kepentingan apa pun tidak boleh merendahkan, bahkan meniadakan harkat derajat manusia, apalagi sedang berada di rumah ibadah," ucapnya.

"Kita harap Masjid Al-Aqsa tetap terjaga dan dikembalikan fungsinya sebagaimana mestinya," tuturnya.



Diberitakan sebelumnya, kompleks Masjid Al-Aqsa sempat ditutup setelah insiden penembakan polisi oleh tiga orang bersenjata di kawasan Kota Tua, kawasan Bukit Suci, Yerusalem. Kawasan tersebut menjadi tempat pelarian tiga orang bersenjata penembak polisi.

Para pelaku penembakan polisi itu melarikan diri ke kompleks Haram al-Sharif. Di situs tersuci ketiga umat Islam tersebut, para penyerang ini ditembak mati polisi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan kembali membuka kompleks masjid pada Sabtu (15/7).

"Telah diputuskan untuk membuka kembali Temple Mount secara bertahap besok (Minggu, red) untuk umat beriman, pengunjung, dan turis," kata pihak kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan, Sabtu (15/7). (bis/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads