"Ya kami sudah maksimal. Waktu kami memimpin lobi sudah memberikan kesempatan untuk hal yang terbaik. Apa yang jadi keinginan, tujuan fraksi masing-masing termasuk PAN," ujar Novanto di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017).
Novanto yang juga Ketua DPR ini menyebut sudah terjadi kesepakatan saat forum lobi. Namun perbedaan kembali muncul ketika paripurna digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap semua fraksi bisa menghargai keputusan rapat paripurna. Paripurna pada Jumat (21/7) dini hari sepakat mengesahkan RUU Pemilu menjadi UU.
"Ya kan lobinya sudah dua kali dan saya beri kesempatan untuk menyampaikan ke ketua partainya masing-masing. Ya saya rasa kemarin itu hasil yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Novanto.
"Saya harapkan apa pun yang sudah diputuskan itu, saya yakin partai-partai yang belum sependapat pada tadi malam tentu kami akan bersama-sama terus," sambung Novanto.
Pengambilan keputusan RUU Pemilu dilakukan oleh Fraksi PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura. Sidang paripurna dipimpin Setya Novanto didampingi Fahri Hamzah. Sedangkan pimpinan DPR lainnya mengikuti keputusan fraksi untuk walk out.
Paripurna secara bulat menyatakan menyetujui RUU Pemilu untuk disahkan sebagai undang-undang. RUU Pemilu yang disetujui adalah paket A, yakni presidential threshold 20-25 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, dapil magnitude DPR 3-10, metode konversi suara sainte lague murni. (aik/fdn)