"Itukan kata Hanura, yang tahu rumah tangga itu PAN," ujar sekretaris F-PAN Yandri Susanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).
PAN sampai saat ini mengupayakan keputusan diambil secara musyawarah. "Kalau tak ada mufakat, malam ini juga ada di luar mufakat," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, kedua paket tersebut adalah:
Paket A
1. Presidential threshold: 20-25 persen
2. Parliamentary threshold: 4 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: sainte lague murni
Paket B
1. Presidential threshold: 0 persen
2. Parliamentary threshold: 4 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: kuota hare
"Dari lima paket sudah mengerucut ke paket A dan paket B. Sudah dibahas dari dua paket ada item yang sama, 3-10, terbuka, dan 4 persen. Kalau mau voting, yang belum ada titik temu PT sama konversi suara," ucapnya.
Soal metode konversi suara, PAN ngotot ingin kuota hare. Jika tidak tercapai, PAN akan memilih opsi B.
"Kalau PAN sampaikan terbuka, sesungguhnya konversi suara yang serius. PAN itu kuota hare. Bagi PAN nol dan 10. PAN mungkin kembali ke paket awal, PT nol," tuturnya. (dkp/imk)