Akui Ada Kelalaian, Paskhas Tindak Prajurit yang Tinggalkan TNT

Akui Ada Kelalaian, Paskhas Tindak Prajurit yang Tinggalkan TNT

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 20:31 WIB
Ilustrasi Prajurit Paskhas. (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom).
Rokan Hulu - Rangkaian TNT milik Paskhas meledak di tangan warga Rokan Hulu, Riau, setelah diambil dari zona latihan militer. Wakil Komandan Korpaskhas Marsma Yudi Bustami mengakui adanya kelalaian dari pihaknya.

"Didapatkan kesimpulan bahwa penyebab ledakan tersebut adalah, kita nilai, perkirakan, analisa, itu memang kelalaian dari anggota saya. Yaitu satu rangkaian TNT yang secara tidak sengaja meledak di tangan korban," ujar Yudi dalam jumpa pers di Kantor Camat Rambah Samo, Rokan Hulu, Kamis (20/7/2017).

Yudi memastikan Paskhas akan bertanggung jawab seutuhnya atas kejadian yang menyebabkan jatuhnya 6 korban. Satu di antaranya menjadi korban tewas atas nama Wanda. Menurut Yudi, ledakan TNT itu sepenuhnya adalah tanggung jawab Paskhas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Munisi tersebut tertinggal adalah pada saat latihan terakhir kami, pada saat latihan serangan fajar yang dilaksanakan pada pukul 05.30 WIB," ucapnya.


Usai latihan perang serangan fajar di Dusun Karya Bakti RT 01/02, Desa Pasir Utama, Rambah Samo, sebanyak 150 personel lalu kembali ke basis latihan di Bandara Tuanku Tambusai. Tim munisi rencananya akan melakukan penyisiran setelah konsolidasi. Namun TNT yang tertinggal sudah terlanjur ditemukan warga.

"Sebagaimana prosedur ketetapan setiap pelaksanaan latihan, tim-tim munisi kami melaksanakan penyisiran sisa-sisa latihan, itu wajib. Namun belum sempat kita laksanakan tindakan terakhir kita ternyata sudah terdengar ledakan tersebut," terang Yudi.

Rangkaian TNT itu ditemukan oleh warga bernama Fahmi tak jauh dari rumahnya. TNT itu lalu diletakkan di dekat teras hingga akhirnya Wanda datang bersama rekan-rekannya.

Meski telah diingatkan untuk tak bermain-main dengan bahan peledak itu, Wanda tetap memegang-megang TNT. Sebelum TNT meledak, Wanda menyatakan ingin menggunakannya esok hari untuk mencari ikan.

"Kami bertanggung jawab, setelah kami ketahui ciri-cirinya dari bahan penyebab yang meledak itu kami akui itu adalah kelalaian kami tim munisi yang tertinggal," ucap Yudi.


"Dengan rasa menyesal, saya mewakili komandan saya Dankorpaskhas mengucapkan belasungkawa atas terjadinya musibah ini. Kecelakaan yang menimpa almarhum Bapak Wanda dan keluarga yang ditinggalkannya," sambungnya.

Yudi mengatakan, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini akan ditindak. Namun dia tidak menyebut sanksi apa yang akan diberikan kepada mereka.

"Terhadap anggota kami yang lalai dalam tugas tentu ada ketentuannya dalam hukum militer, itu pun akan kami tindak. Sebagaimana mestinya seorang prajurit yang lalai," tegas Yudi.

"Kita berlatih juga untuk membela masyarakat, membela rakyat kita, jadi tidak ada sedikit pun kesengajaan," tutup dia. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads