Ketua KPK Ingin Ada Pertemuan Ketiga dengan Polri Bahas Kasus Novel

Ketua KPK Ingin Ada Pertemuan Ketiga dengan Polri Bahas Kasus Novel

Dewi Irmasari - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 19:52 WIB
Ketua KPK Agus Rahardjo (Foto: Agung Pambudhy-detikcom)
Jakarta - KPK dan Polri sudah melakukan dua kali pertemuan untuk mencari titik terang atas teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Dari dua pertemuan itu, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut masih ada agenda yang belum terpenuhi.

"Dari pertemuan kedua ada agenda yang belum kita penuhi. Agenda kedua itu kan Polri akan melakukan pemeriksaan ke Singapura. Saya ingin mendampingi. Tapi ini belum ada jadwal pasti kapan mereka ke Singapura," ujar Agus kepada wartawan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2017).

Agus mengatakan masih menunggu izin dari dokter untuk memeriksa Novel. Karena pemeriksaan tersebut dapat mempengaruhi emosi yang juga berpengaruh kepada tekanan mata Novel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu dilakukan pemeriksaan supaya tidak menganggu emosi saudara Novel, maka kita cari waktu yang cepat dengan izin dokter di sana. Karena kalau ada emosi tekanan matanya naik," terang Agus.

Setelah rencana pemeriksaan di Singapura terpenuhi, Agus berharap ada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga itu, KPK disebut Agus akan meminta laporan perkembangan kasus Novel kepada Polri.

"Dari situ akan minta laporan terakhir status atau perkembangan yang ditentukan setelah kita bertemu tiga kali," jelas Agus.

Agus juga berharap dari ada keterangan dari saksi yang dipegang polisi saat ini. Juga ada tambahan keterangan jika sudah ada tim dari kepolisian yang berangkat ke Singapura. Sehingga ada informasi yang mengerucut untuk pengungkapan kasus ini.

"Mudah-mudahan penggalian info terkait saksi yang menyaksikan ini bisa dilengkapi dengan pemeriksaan di Singapura semoga bisa mengerucut lagi," tutur Agus.

Hingga menginjak hari ke seratus yang jatuh pada hari ini, kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan belum memperoleh titik terang. (irm/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads