OTT Disdik Sumsel, Polisi Sita Uang Tunai Rp 16,5 Juta

OTT Disdik Sumsel, Polisi Sita Uang Tunai Rp 16,5 Juta

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 15:34 WIB
OTT Disdik Sumsel, Polisi Sita Uang Tunai Rp 16,5 Juta
OTT Disdik Sumsel (Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Operasi tangkap tangan (OTT) tim saber pungli menyita uang di ruang sertifikasi guru di Dinas Pendidikan Sumatera Selatan. Uang yang dimasukkan ke amplop dengan nominal Rp 300-700 ribu itu diduga sebagai uang pelicin pengurusan sertifikasi guru jenjang SMA/SMK di Sumsel.

"Iya benar dari satgas OTT yang dipimpin langsung oleh Dir Reskrimum Polda Sumsel bahwa ada pungutan-pungutan di luar ketentuan dan ini yang disalahgunakan oleh oknum berinisial A. Memungut setiap guru itu ratusan ribu untuk pengurusan sertifikasi," ujar Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto di Jakabaring, Kamis (20/7/2017).

 OTT Disdik Sumsel OTT Disdik Sumsel (Raja Adil Siregar/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang alat bukti sudah cukup dan kita menunggu 1x24 jam untuk penetapan (tersangka) sambil terus melakukan pemeriksaan terhadap Saudari A," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo mengatakan ikut diamankan seorang wanita berinisial A (45), yang menjabat staf Bidang Pendidik dan Tenaga Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. A tengah menjalani pemeriksaan.

"Beberapa barang bukti yang diamankan antara lain sejumlah uang yang telah dimasukkan dalam amplop, dokumen, laptop dan handphone. Termasuk Saudari A, yang merupakan kepala staf bidang pendidikan di Disdik Sumsel," ujar Prasetijo kepada detikcom.

 OTT Disdik Sumsel OTT Disdik Sumsel (Raja Adil Siregar/detikcom)


Uang tunai yang sudah disita sejumlah Rp 16,5 juta. Polisi memeriksa Kabid Pendidikan dan Tenaga Pendidikan serta Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo di Mapolda Sumsel.

"Uang tunai Rp 16,5 juta kita amankan dari amplop-amplop yang diduga sebagai uang pelicin. Tapi sejauh ini masih terus kita lakukan pemeriksaan terhadap oknum berinisial A berserta kabid dan kadis-nya" kata Prasetijo. (fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads