Sindiran itu dilengkapi kutipan dari Koordinator Komite Aksi Pemantau Angket KPK (Kompak) M Aminfahrudin. KPK disebut selama ini hanya memanfaatkan alat sadap.
"Kerja KPK hampir semua bergantung pada alat sadap, kemudian ditindaklanjuti OTT, maka sudah pasti yang didapat nilainya kecil. Coba KPK bekerja dengan nalar hukum yang canggih dengan mendasarkan pada hasil audit BPK, pasti (korupsi) yang dibongkar nilainya ratusan miliar, bahkan triliunan," demikian bunyi pernyataan Amin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga dilihat pada Kamis (20/7/2017) sekitar pukul 15.10 WIB, ada 2.049 likes di posting-an tersebut. Posting-an ini dikomentari beragam oleh warganet.
"Kalo kpk kerjaannya nguping, dpr kerjaanya molor hahaha," tulis akun @alfathmuqoddas.
"KPK nguping aja dapat mega korupsi e-KTP...KPK hebat...," tulis @soerjowirawan.
"Bilang aja takut," tulis @bashoriishaq.
![]() |
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menepis sindiran DPR lewat Instagram itu. Saut menegaskan KPK bisa lebih dari sekadar 'menguping'.
"Oh nggak, di surveillance jago-jago juga kita. Kalau merekam saja nggak bisa surveillance ya nggak bisa OTT lho," ucap Saut di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7). (imk/fjp)