Kemenag Soal Haji: Tak Ada Bus Bobrok, Makanan Berselera Nusantara

Jelang Haji 2017

Kemenag Soal Haji: Tak Ada Bus Bobrok, Makanan Berselera Nusantara

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Rabu, 19 Jul 2017 14:54 WIB
Bus-bus haji yang di-upgrade Fotografer: Dokumentasi Kemenag RI
Jakarta - Seminggu sebelum keberangkatan jemaah haji gelombang pertama pada Jumat 28 Juli, Kemenag menyebut persiapan di Arab Saudi telah selesai. Transportasi, pemondokan, hingga katering di Tanah Suci sudah siap. Fasilitas dijamin memadai.

"Tak ada lagi bus bobrok, sudah diupgrade," kata Plt Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Nur Syam, dalam pembekalan petugas Media Center Haji di kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

Nur Syam mengaku sudah mengecek kondisi di Arab Saudi. Bahkan dia juga mencicipi makanan yang nantinya disajikan untuk para jemaah. Menurut dia, makanan sudah sesuai dengan citarasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanan selera Nusantara. Tapi ya jangan membayangkan seperti gudeg atau rawon dengkul," seloroh mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini dengan nada bercanda sambil menjelaskan yang dimaksud dengan selera nusantara adalah rasa makanan yang berbeda dengan menu Arab Saudi.

Pemondokan, lanjut Nur Syam, juga memadai. "Lebih baik dari rumah kita," katanya mengilustrasikan kondisi pemondokan.

Saat ini, Kemenag fokus pada persiapan di dalam negeri, terutama terkait pemberkasan jemaah haji baik paspor maupun visa. Berdasarkan laporan terakhir, Selasa (18/7) sore, dari 204 ribu jemaah reguler, sejauh ini 189 ribu di antaranya sudah selesai untuk urusan paspor. Paspor itu kemudian diajukan ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk mendapatkan visa.

Saat ini, visa untuk 82 ribu jemaah sudah terbit. Puluhan ribu lainnya masih dalam proses. Kemenag optimistis proses tersebut lancar.

"Paling tidak gelombang pertama harus selesai. Sisanya menyusul, diajukan secepatnya," tutup Nur Syam.

(try/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads