"Saya tidak main telegram, tapi saya dapat informasi seperti itu (ada ancaman pembunuhan ke Ahok)," kata Djarot di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
"Itulah makanya telegram kemarin dapat sanksi diblokir Kominfo ya, ya blokir aja," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena di situ banyak sekali pembicaraan, konten-konten tentang radikalisme, salah satunya ancaman kepada Pak Ahok," ucapnya.
Hal seperti ini, yaitu ancaman dan ujaran kebencian, menurutnya tidak boleh dibiarkan merajalela di media sosial. Dia kembali menyebut langkah pemerintah untuk memblokir Telegram sudah tepat.
"Tidak boleh orang per orang saling mengancam, apalagi mengancam kehidupan orang lain. Tidak boleh dibiarkan," tegasnya lagi.
"Kalau memang dia jadi bunker untuk diskusi, ujaran belajar tentang radikalisme, tentang islam-islam yang terkait ISIS ya harus diblokir," tutup Djarot. (rvk/nth)











































