"Selamat, bagus. Dan saya sudah dapat informasi dari proses seleksinya dia nomor 1. Bagus, paling tinggi peringkatnya. Saya tahu cara kerjanya," kata Djarot di Gandaria City, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2017).
Saat ini Heru masih menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Namun Djarot belum menyiapkan penggantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kandidat pengganti Heru, Djarot mengatakan akan disiapkan dalam waktu dekat. Rencananya Agustus mendatang akan ada perombakan SKPD jilid 2 untuk mencari pengganti Heru.
"Kandidatnya? Nanti, kan pelantikan kemarin saya bilang Agustus akan ada lagi gelombang ke dua," terangnya.
"Kan nggak mungkin kita biarkan kosong, termasuk pejabat yang sudah pada pensiun," lanjut Djarot.
Sama seperti sebelumnya, untuk perombakan ini Djarot akan kembali meminta persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah mendapat persetujuan, pengganti Heru sebagai Kepala BPKD akan kembali dilantik di Balai Kota DKI.
"Sesuai prosedur Kita akan minta persetujuan dari Kemendagri," tambah Djarot.
Sebelum dipromosikan sebagai calon Kasetpres, nama Heru Budi Hartono pernah mencuat pada awal 2016. Ia digadang-gadang bakal menjadi sosok pendamping Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jika maju melalui jalur independen pada Pilgub DKI Jakarta.
Saat ini, Heru masih menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI. Sebelum ramai soal pencalonan dirinya maju bersama Ahok ataupun calon Kepala Setpres, Heru dikenal sebagai PNS yang cukup lama berkiprah di Pemprov DKI Jakarta. (nth/dhn)











































