Kejadian ini diceritakan oleh seseorang bernama Grace Marbun lewat akun Facebooknya, Selasa (18/7/2017). Grace menyertakan bukti berupa video dan foto dalam unggahannya ini. Grace mengatakan, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan menggunakan sebuah taksi berbasis online.
Saat berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di perempatan Mega Kuningan yang mengarah ke Lotte Avenue, mobil yang ditumpanginya itu terjebak macet. Mobil tersebut hanya bergerak maju sedikit demi sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grace mengatakan, sopir taksi yang ditumpanginya itu kemudian membuka kaca jendela dan mempertanyakan SIM pengemudi APV tersebut. Mendapat pertanyaan itu, sopir mobil APV langsung menyambut dengan nada tinggi dan kalimat kasar.
"Driver grabnya buka kaca donk trus nanya "mas punya SIM gak? " eh si oknumnya ngomong dgn nada tinggi dan kasar. Dalam hati gw bingung nih orang knp nyolot banget deh. Dia yg salah pdhl ehhh pas akhirnya mobil dia lewat dan ambil jalur kita, baru ketauan klo dia tentara (tni ad, tni au or tni al krg tau deh) dr nopol mobilnya," tulis Grace.
Tak berhenti di situ, Grace mengatakan setelah melewati lampu merah, mobil oknum TNI tersebut langsung menyalip dan berhenti di depan mobil taksi online yang ditumpanginya.
Saat itu, kata Grace, pria dar dalam mobil berpelat TNI itu langsung keluar dan menodongkan poistol ke kepala sopir taksi online tersebut. Pistol tersebut bahkan dikatakan Grace telah 'dikokang'. Pria itu juga sambil mengumpat dan berbicara kasar.
Namun, Grace mengatakan pria tersebut tiba-tiba langsung pergi meninggalkan sopir taksi online tersebut.
Dari video yang dan foto yang disertakan Grace, terlihat pelat nomor polisi mobil tersebut berlambang TNI dengan nomor 7327-01 dengan warna pelat hijau.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan kejadian tersebut. TNI langsung bergerak cepat. Saat ini kasus tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihak TNI.
"Sedang ditangani. Puspom TNI sudah sampaikan ke Pom Kostrad untuk ditindaklanjuti. Mohon maaf ya," kata Wuryanto. (rjo/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini