Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Andrianto mengatakan, kejadian bully tersebut terjadi di luar jam sekolah, yakni pada Jumat (14/7/2017) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A Thamrin City, Jakarta Pusat. Pemicunya adalah sikap saling ejek.
"Berangkat dari ledek-ledekan sesama teman, karena pem-bully dan di-bully pernah satu SD," kata Sopan saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopan mengatakan, antara korban dan pelaku tersebut juga memiliki hubungan yang akrab. Bahkan korban maupun pelaku pernah saling menumpang inap di rumah keduanya.
Jarak rumah antar korban dan salah seorang pelaku juga disebut tidak jauh, alias bertetangga. Tak hanya itu, Sopan juga mengatakan antara pelaku dan korban pernah berada dalam satu geng yang sama saat di SD.
"Dalam BAP itu, mereka bahkan sering tidur di rumah, makan di rumahnya, bermain sama, dan lain-lain. Kadang sama-sama menginap di rumah yang korban, kadang menginap di rumah pelaku. Jadi itu barangkali ledek-ledekan, dan viral akhirnya jadi ramai. Sebagian dari orang tua yang ada dalam kejadian itu juga banyak yang berdagang di Thamrin City," jelas Sopan.
Untuk itu, Sopan mengingatkan kepada semua pihak agar memperhatikan anak dengan baik. Di luar jam sekolah, peran orang tua sangat diperlukan.
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Jadi kalau memang di jam pelajaran kita serahkan ke sekolah, begitu selesai jam sekolah, orang tua harus ikut campur, masyarakat juga, sehingga komponen itu mejadi satu rangkaian yang baik dalam menunjang poerkembangan dan pendidikan anak," jelas Sopan.
(jor/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini