Hakim Ditangkap Pakai Narkoba, Seleksi Pengadil Harus Gandeng BNN

Hakim Ditangkap Pakai Narkoba, Seleksi Pengadil Harus Gandeng BNN

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Selasa, 18 Jul 2017 10:41 WIB
Firman Affandy (dok.pn liwa)
Jakarta - Komisi Yudisial (KY) meminta Mahkamah Agung (MA) melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam proses seleksi hakim. Hal ini bertujuan mengantisipasi peristiwa hakim di Pengadilan Negeri (PN) Liwa yang tertangkap narkoba tidak terulang.

"Pemerintah dan MA melakukan koordinasi dengan BNN, untuk melakukan pemeriksaan urine dari para calon (hakim). Dan juga benar-benar serius mendalami rekam jejak integritas, para calon dengan melibatkan pihak-pihak yang sudah ahli dalam hal itu," ujar jubir KY Farid Wajdi kepada detikcom, Selasa (18/7/2017).

Farid mengatakan proses pengawasan penggunaan narkoba tidak boleh berhenti di awal seleksi. Tetapi BNN juga dilibatkan dalam melakukan tes urine secara berkala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika sudah menjadi hakim, MA dan KY sebaiknya melakukan kerja sama dengan BNN guna mengadakan pemeriksaan urine atau hal-hal lain berkenaan dengan pemeriksaan narkoba secara rutin," ucap Farid.


Farid melihat kasus hakim Firman Affandy menjadi pembelajaran berharga bagi MA. Dan pelaku juga harus diberi sanksi berat oleh institusinya.

"Dalam hal penindakan adalah sebagai penegak hukum sebaiknya diberikan hukuman yang berat kepada pelaku, baik dari segi pidana maupun etiknya, agar ada efek jera dan menjadi peringatan bagi hakim-hakim lainnya," kata Farid.

Sebagaimana diketahui, Polresta Bandar Lampung menangkap Firman di rumahnya di Jalan Wolter Monginsidi, Lampung. Saat Firman ditangkap, didapati paket narkoba jenis sabu.

"Hakim tersebut diberhentikan sementara dari jabatannya sejak ditahan dan MA tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran terhadap kode etik, apalagi sudah merupakan tindakan pidana," kata Ketua Muda MA Bidang Pengawasan hakim agung Sunarto. (edo/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads