"Tolong diingat, peringkat terbanyak setelah Rusia, tapi ingat dari Rusia itu fighter semuanya. Kalau dari Indonesia itu ada anak-anak, ada perempuan, dan persentase kita itu dari populasi kita 200 juta lebih dan yang berangkat itu 400 orang," kata Suhardi saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Dari sebanyak 400 WNI itu, kata Suhardi, tidak dijelaskan oleh pihak Turki status mereka dengan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, lanjut Suhardi, pihaknya belum tahu apakah sebagian besar dari mereka sudah berhasil bergabung dengan ISIS atau belum.
"Kita belum tahu karena belum nyeberang dan deportasi itu kan belum nyeberang. Ada sebagian kecil sudah nyeberang, tapi kembali dan itu kebanyakan perempuan dan anak-anak," katanya.
"Dan yang paling penting, coba dipersentasekan, Rusia sekian ribu warga negara ke Turki berapa populasinya. Ya, Indonesia sekian ratus dari populasi berapa. Jangan terkaget-kaget, mari kita verifikasi data dengan baik," tuturnya.
Terkait dengan WNI ISIS yang sudah dipulangkan ke Indonesia, Suhardi mengatakan nantinya mereka akan mengikuti program deradikalisasi.
"Sudah, mereka mengikuti program deradikalisasi," ucapnya. (jor/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini