"Yang paling kami pastikan, kalau ada bukti-bukti, mereka dikembalikan ke orang tua," ujar Kadis Pendidikan DKI Sopan Adrianto saat dihubungi, Senin (17/7/2017).
Sopan merasa heran mengapa bullying yang dilakukan sekelompok siswi tersebut bisa terjadi. Sebab, masa belajar tahun ajaran baru baru berlangsung seminggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopan juga menyebut belum mau berspekulasi soal apa sebenarnya yang menjadi duduk permasalahan sehingga bullying di Thamrin City bisa terjadi. Dia masih menunggu investigasi untuk mengetahui hal tersebut.
"Kita kan nggak tahu ini sebenarnya masalah apa," tuturnya.
Sopan mengatakan pelaku dan korban yang ada pada video yang tersebar sebagian besar berasal dari sebuah SMP di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun ada juga pelaku yang tidak berasal dari SMP tersebut. Menurut Sopan, mereka yang menjadi pelaku sudah menjadi anggota satu geng sejak SD.
"Korban dan pelaku sama-sama kelas VII. Sama-sama satu liting. Kejadiannya di luar jam sekolah dan lokasinya di luar jam sekolah," tutup Sopan. (bis/dhn)











































