Namun Gatot tidak menyebut 16 tempat itu di wilayah mana saja. Gatot menegaskan beberapa peristiwa ledakan yang terjadi akhir-akhir ini menjadi bukti keberadaan ISIS di Indonesia.
"Padahal benih-benih ini sudah terbukti ada, di beberapa tempat, minimal di 16 tempat ada, ini yang harus sama-sama kita jaga," kata Gatot saat memberikan pidato kebangsaan di kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Kota Serang, Banten, Senin (17/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai tempat kita pun dijadikan alasan teroris tapi sebenarnya untuk membagi-bagi negara kita. Jadi kalau ISIS ada di sini, meledakkan beberapa tempat kemudian negara lain kasihan, demi kemanusiaan, mereka masuk ke sini, negara lain yang masuk ini, selesai negara kita," tuturnya.
Gatot mengingatkan seluruh komponen bangsa mewaspadai keberadaan ISIS. Terlebih, kata dia, jangan sampai umat Islam justru berperang melawan sesama muslim akibat masuknya ISIS.
"Ini yang harus sama-sama kita waspadai, jangan sampai umat Islam yang rahmatan lil alamin berperang dengan meneriakkan 'Allahu Akbar' tapi membunuh sama-sama muslim," kata dia.
"Jangan sampai negeri ini menjadi kancah konflik antar-agama, jangan sampai," katanya.
Ia kemudian mengutip perkataan Presiden RI pertama Soekarno bahwa NKRI bukan milik satu golongan, melainkan milik bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Bung Karno pernah mengingatkan, 'Negara Indonesia ini bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, bukan milik satu golongan adat istiadat, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke'. Saya yakin dengan itu. Kita akan punya Fondasi yang kokoh serta menghadapi permasalahan yang ada serta dapat menyongsong masa depan kita," ucapnya. (idh/idh)