.webp)
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) memuncaki survei kandidat cagub Jawa Barat saat ini. Ia bahkan sudah mengantongi dukungan Partai NasDem. Namun Ridwan Kamil malah seperti tak 'pede' bakal diusung parpol dalam Pilgub Jabar 2018. Ada apa gerangan?
Saat ini memang baru NasDem yang menyatakan siap mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. Namun NasDem hanya punya lima kursi, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi kekurangan 20 kursi legislatif, yang merupakan syarat parpol bisa mengusung pasangan cagub-cawagub Jabar.
Komunikasi dengan berbagai parpol memang terus dilakukan. Sejumlah parpol, seperti PPP, PKB, Golkar, bahkan PKS, terus didekati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Ridwan Kamil tengah memikirkan jalan lain, yakni mengumpulkan KTP dukungan untuk maju lewat jalur independen. "(Ini) sedang (kita) hitung. Kalau ia (maju independen) harus berhitung untuk mengumpulkan KTP sampai November," ujarnya,
"Peluang itu sedang kami pikirkan," tuturnya.
Tak cuma memikirkan kemungkinan maju lewat jalur independen, Ridwan Kamil juga sedang memikirkan cawagub yang bakal mendampinginya dalam Pilgub Jabar mendatang.
Pernyataan Ridwan Kamil menjajaki maju Pilgub Jabar lewat jalur independen ini sangat menarik karena, secara elektabilitas, sebenarnya ia masih berada di posisi teratas dalam sejumlah survei. Popularitas juga bukan masalah untuk Ridwan Kamil.
Sebagai gambaran, berikut ini elektabilitas calon-calon seandainya Pilgub Jabar 2018 dilakukan hari ini, berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang dipublikasikan pada Kamis (13/7) lalu:
Ridwan Kamil: 31,4%
Deddy Mizwar: 13%
Dedi Mulyadi: 12,3%
Dede Yusuf: 8,3%
Aa Gym: 7,5%
SMRC menilai elektabilitas Ridwan Kamil sulit ditandingi. Jika elektabilitas bukan masalah, lalu ada apa dengan Ridwan Kamil sampai berpikir maju lewat jalur independen? (van/asp)
