Menurut Susi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mewanti-wanti bahwa tugas Susi memberantas mafia tidak akan mudah dan banyak tantangan. Tak hanya mafia di sektor kelautan dan perikanan, tapi juga di sektor lain.
"Pak Presiden kan juga pernah sempat bicara bahwa pemberantasan illegal fishing, pembubaran Petral, membuat pihak-pihak yang terkena tidak suka," kata Susi kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak-pihak terdampak inilah yang menurut Susi akhirnya tidak menyukai kebijakan yang diterapkan pemerintah. Akhirnya berbagai cara digunakan untuk menggulingkan pembuat kebijakan.
Sebelumnya, cara yang digunakan para mafia ini adalah cara halus. Contohnya menawari Susi Rp 5 triliun supaya lengser dari jabatannya.
Tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Susi. Namun pihak-pihak gelap tersebut tidak berhenti begitu saja dan mencari cara lain untuk menjatuhkan Susi.
| Baca juga: Siapa 'Menggoyang' Menteri Susi? | 
Para mafia alias kartel ini juga diduga menguasai sektor pangan dan energi. Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan mengakui hal ini sulit diberantas.
"Ekonomi Indonesia dikuasai kartel pangan dan energi. Ini sangat sulit diberantas karena jaringan mereka sangat kuat," ujar Budi kemarin.
"Contoh Bu Susi sekarang sedang mengalami serangan balik yang sangat kuat demo nelayan. Kekuatan inilah yang bermain untuk Ibu Susi diganti," tutur Budi. (ang/tor)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 