"Ini nanti kami usulkan usulan-usulan dari teman-teman di rapim. Untuk kita putuskan dalam putusan gubernur," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, sejak awal perancangan, Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama telah merancang nama demikian. Djarot mengatakan, pertimbangan itu untuk meluruskan persepsi orang yang sebelumnya menyebut 'Simpang Badja Semanggi'.
"Kalau saya pribadi nih. Saya pribadi nih yah. Namanya tetep namanya Simpang Susun Semanggi. Karena itu sejak awal pak Ahok merancang namanya adalah Simpang Susun Semanggi," kata Djarot.
"Sehingga tidak ada lagi persepsi yang macam-macam yah. Kan repot yah, padahal benar (terbuat dari baja), tapi dipersepsikan macam-macam," sambungnya.
Seperti diketahui, Badja merupakan singkatan dari relawan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI lalu. Djarot berharap nama Simpang Susun Semanggi akan digunakan untuk menepis persepsi tersebut.
"Jadi, supaya sesuai dengan apa yang dirancang sejak awal yang kami diskusikan dengan Pak Ahok untuk membangun itu penamaanya memang Simpang Susun Semanggi," ucap Djarot.
(irm/ams)











































