Basuki Akan Jawab Somasi Kompas

Arsip Milis ITB Ditutup

Basuki Akan Jawab Somasi Kompas

- detikNews
Jumat, 06 Mei 2005 10:38 WIB
Jakarta - Basuki Suhardiman akan menjawab somasi yang diajukan Kompas. Arsip publik milis ITB, tempat 'kekisruhan' ini berawal, juga telah ditutup. Saat dihubungi detikinet, Jumat (06/05/2005), anggota tim ahli TI KPU Basuki Suhardiman menegaskan akan menjawab somasi yang diajukan Kompas dan wartawan Kompas Sidik Pramono. Jawaban tersebut, menurutnya, akan dilakukan melalui pengacara. Apakah ini artinya Basuki akan memenuhi permintaan Kompas untuk meminta maaf secara terbuka? "Saya sih untuk menghormati mereka tentu saja, saya akan ikuti, ini kan itikad baik saya," tutur Basuki.Namun ia mengaku tidak hendak menyebarluaskannya ke media massa. "Saya dalam posisi tidak ingin merugikan siapapun. Kalaupun, katakanlah kemarin Sidik ada konferensi pers. Menurut saya, saya belum perlu membalas dengan cara begitu, buat apa, kan akhirnya macem-macem," peneliti di Computer Network Research Group (CNRG) Institut Teknologi Bandung itu memaparkan.Basuki juga mengaku enggan mengungkapkan jati diri Satria Kepencet. "Kalaupun saya tahu. Kemudian saya bilang itu dia, lalu dia menolak. Kan tambah runyam! Ini bukan masalah pasang badan, kalau nanti tambah runyam bagaimana? Lebih baik ngalah kan?" ia menambahkanTutup Arsip Milis ITBMailing list (milis) ITB boleh dibilang adalah asal muasal 'kekisruhan' Basuki dengan Kompas. Di milis tersebut Basuki kerap meneruskan e-mail dari tokoh misterius 'Satria Kepencet'. Selama ini milis tersebut bisa diakses melalui arsip publik dengan alamat http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/. Namun menurut pantauan detikinet, pesan yang ditampilkan di arsip tersebut terhenti sampai tanggal 2 Mei 2005. Basuki mengakui bahwa arsip milis itu telah ditutup. "Karena ada yang salah gunakan, saya tutup. Ya susah kan, itu kan private, kemudian ada orang yang nyebar-nyebarin. Itu yang harusnya dituntut gitu lho," ia menjelaskan.Menurut Basuki selama ini niatnya meneruskan pesan-pesan dari Satria Kepencet adalah untuk berdiskusi. "Meskipun saya tidak ngomong 'ada yang mau klarifikasi ngga?'. Tapi itu kan biasa di milis, nanti ada yang komen dan sebagainya," ujarnya.Basuki yakin tindakan menutup arsip publik itu adalah hal yang tepat. Menurutnya tulisan di milis tidak selalu mencerminkan suasana hati seseorang saat menuliskannya. Akibatnya, ujar Basuki, bisa terjadi salah sangka. (wsh/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads