Awalnya pada Selasa (11/7) pagi, Ika, yang sedang bekerja di Jakarta, menelepon anaknya. Kemudian Ika meminta sambungan telepon itu diberikan pada seseorang bernama Supriyatin, tetapi polisi belum menjelaskan siapa Supriyatin tersebut.
Ika lalu meminta Supriyatin mengecek Sumanto, yang saat itu berada di rumah. Kepada Supriyatin, Ika mengatakan suaminya akan bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapatkan pesan dari Ika, Supriyatin pun mengecek rumah Sumanto, yang saat itu tidak dikunci. Saat itulah Supriyatin menemukan Sumanto dalam kondisi telah tergantung pada seutas tambang plastik di ruang dapur.
Tak berapa lama, polisi pun tiba di lokasi. Polisi memastikan Sumanto meninggal karena bunuh diri. Sedangkan motif di balik aksi nekat Sumanto adalah masalah keluarga. Namun polisi belum mengungkap lebih detail soal permasalahan tersebut.
"Tidak ditemukan adanya bekas tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan," kata Fuad.
Tak hanya itu, Sumanto juga meninggalkan secarik 'surat cinta' untuk istrinya. Ditulis dengan tinta hitam di selembar kertas bergaris, Sumanto menyampaikan beberapa pesan terakhir dan mengungkapkan rasa cinta kepada istrinya.
"Ika sayang. Aku ora bisa aweh apa-apa maring kowe. Selamat tinggal. Aku mencintaimu selamanya," tulis Sumanto.
"Suamimu yang sangat mencintaimu seumur hidupmu. Cintaku, sayangku, kesetiaanku hanya untukmu," kata Sumanto di akhir suratnya. (sip/dhn)