"Iya itu catatan korban sebelum korban meninggal dunia," ujar Kapolsek Majenang AKP Fuad kepada detikcom, Kamis (13/7/2017).
Ditulis di selembar kertas bergaris, Sumanto menyampaikan pesan kepada istrinya dalam bahasa Jawa dan Indonesia. Begini isinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aku cuma bisa aweh gie maring kowe. Anggep bae gie HP go pranti telpunan karo aku.
Kowe kan seneng banget telponan. Tapi aku bisane hape bodol langka apa apane. HP gie sing arep batiri jadi batir uripmu.
Aku arep nunggu kowe telponan karo kowe lewat hape gie.
Suamimu yang sangat mencintaimu. Seumur hidupmu. Cintaku sayangku kesetiaanku hanya untukmu.
Selamat tinggal, aku mencintaimu selamanya."
(Ika sayang, saya tidak bisa memberi apa-apa ke kamu. Saya hanya bisa memberi ini untuk kamu. Anggap saja ini HP sebagai alat untuk telepon (berkonunikasi) dengan saya.
Tapi saya hanya bisa memberi HP yang rusak, tidak ada apa-apanya. HP ini yang akan menemani sebagai teman hidupmu. Saya akan menunggu kamu untuk telponan (berkomunikasi) dengan HP ini.
Suamimu yang sangat mencintai seumur hidupmu. Cintaku, sayangku, kesetiaanku hanya untukmu.)
Surat tersebut juga beredar dan ramai dibahas di jagat dunia maya. Beragam reaksi dari warganet atau netizen pun bermunculan. Ada yang merasa terhibur hingga ketakutan membaca surat wasiat Sumanto. (sip/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini