Bos Pemberi Utang Tewas Dibunuh di Rumah, Dalang Ternyata Anak Buah

Bos Pemberi Utang Tewas Dibunuh di Rumah, Dalang Ternyata Anak Buah

Jefris Santama - detikNews
Kamis, 13 Jul 2017 16:09 WIB
Kasubdit III/Umum Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Napitupulu memberikan penjelasan (Foto: Jefris Santama/detikcom)
Medan - Klara br Sialagan ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Wanita yang menjalankan bisnis meminjamkan uang ini mengalami luka tusuk di bagian punggungnya.

Kasubdit III/Umum Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Napitupulu mengatakan, peristiwa tersebut diketahui pada Selasa (11/7) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, saksi bernama Parlin Sirait (26) pulang ke rumah bibinya setelah menghadiri acara undangan di Air Joman, Asahan.

"Setelah masuk ke dalam rumah melalui pintu samping, saksi melihat di kamar bibinya tidak tertutup pintu. Di situ, dia melihat ibunya Klara br Sialagan (56) dan bibinya Nursi br Sirait (54) tergeletak di tempat tidur dan di lantai dalam keadaan bersimbah darah," kata Faisal dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (13/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlin yang melihat hal itu kemudian mengecek dan diketahui keduanya telah meninggal dunia. Dia kemudian memberitahukan kejadian ini kepada masyarakat dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Dalam pemeriksaan, kata Faisal, korban Klara mengalami luka tusuk sebanyak 4 liang di bagian punggung. Sementara, korban Nursi mengalami 6 luka tusuk di bagian punggung.

Polisi menangkap 5 orang pelaku. Kelima pelaku tersebut yakni Rudy Purba (eksekutor), Ahmad Bukhori (eksekutor), Agus Salim (penadah), Nardi (eksekutor) dan Nurhasanah (otak pelaku).

"Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Subdit III Jatanras Polda Sumut, Satreskrim Polres Asahan, dan Unit Reskrim Polsek Pulau Raja dalam waktu 1x24 jam," jelas Faisal.

Kepada petugas, tersangka Rudy, Bukhori dan Nardi mengaku sebelumnya telah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Setelah melancarkan aksi kriminalnya itu, Bukhori dan Rudy menjual HP kepada Agus.

"Motif pembunuhannya, tersangka otak pembunuhan, Nurhasanah ketakutan karena korban mengecek data peminjam yang telah dipalsukan oleh tersangka. Kemudian, dia bilang ke Nardi untuk melakukan pembunuhan terhadap korban Klara. Nurhasanah ini merupakan anak buah korban," ujarnya.

Faisal menerangkan, saat dilakukan penangkapan, ketiga eksekutor tersebut melakukan perlawanan kepada petugas serta melarikan diri. Polisi kemudian memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan.

"Ketiga pelaku terpaksa diberi tindakan tegas (ditembak pada bagian kaki). Barang bukti yang diamankan yakni sepeda motor Supra X 125 milik korban, 4 unit HP, sebuah balok, sebuah sprei dan sebilah pisau. Saat ini, para pelaku masih dalam pemeriksaan," tutup Faisal. (try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads