Disebut Polisi Jaringan JAD, Ormas Garis Membantah

Disebut Polisi Jaringan JAD, Ormas Garis Membantah

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 13 Jul 2017 14:04 WIB
Ketua Umum DPP Garis Chep Hermawan (Syahdan/detikcom)
Cianjur - Ketua Umum DPP Garis Chep Hermawan membantah tuduhan polisi yang menyebut ormas Garis Cianjur merupakan sel baru dari Jaringan Ansharut Daulah. Nama ormas Garis muncul setelah polisi menangkap empat orang terduga teroris di Cianjur.

Chep memang membenarkan para pelaku yang ditangkap tersebut memang pernah bergabung dengan ormas Garis. Namun, karena memiliki pemikiran berbeda, mereka dikeluarkan.

"Saya tahu mereka dulu memang pernah bergabung dengan Garis. Tapi, karena aksi dan pemikiran mereka yang nyeleneh, akhirnya kita minta mereka keluar dan saya larang lagi bergabung dengan Garis," kata Chep saat dihubungi detikcom melalui sambungan teleponnya sekitar pukul 12.45 WIB, Kamis (13/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPP Garis berpusat di Cianjur. Chep menegaskan banyak anggota Garis yang diminta paksa keluar dari organisasi karena memiliki pemikiran yang berbeda dan cenderung radikal.

"Ada saja yang namanya oknum, di polisi juga kan ada yang namanya oknum. Kalau ada oknum kan tidak lantas semuanya disamaratakan. Tidak ada agenda-agenda (radikalisme) seperti itu. Aksi angkat senjata dan kekerasan tidak ada di Garis. Sementara terkait JAD yang disebut polisi, kita tidak tahu," lanjutnya.



Chep menjelaskan ormasnya baru akan bersikap jika Islam dan ulama diganggu. Sejauh ini ormasnya lebih banyak melakukan aksi-aksi sosial, seperti pembangunan masjid dan madrasah.

"Sudah lebih dari setahun ini kita bergerak di kegiatan sosial, tidak ada instruksi maupun agenda kebijakan dari kami selaku DPP Garis untuk menyusun kekuatan dan mengangkat senjata melawan aksi-aksi radikal yang menggoyang pemerintahan yang sah," tuturnya.

Ketum DPP Garis, Chep Hermawan.Ketum DPP Garis, Chep Hermawan. (Syahdan/detikcom)

Tim Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menggagalkan rencana penyerangan dua kantor polsek di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota dan Cianjur. Empat pelaku terduga aksi terorisme berhasil diamankan berikut sejumlah barang bukti.

Seluruh terduga teroris yang ditangkap di Cianjur merupakan sel-sel baru Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ada namanya itu kelompok Garis Cianjur, mereka adalah sel-sel baru JAD, sasarannya etnis dan dua polsek tadi," tutur Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa (11/7). (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads