Saat peresmian pembangunan, terlihat politikus PPP Abraham Lunggana (Lulung) dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Sebagian besar altar sudah dipindah ke tempat sementara itu. Meski begitu, masih ada jemaat yang beribadah di tempat yang terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayu balik ke kayu. Di belakang, kita mau bikin lantai urusan lain. Tapi induknya tidak berubah," ucap Ketua Yayasan Dharma Bahakti, Tan, kepada wartawan di vihara, Rabu (12/7/2017).
![]() |
Dana pembangunan didapat dari sumbangan umat dan donatur. Tan belum menjelaskan berapa anggaran dana pembangunan.
"Belum dihitung karena izin untuk gambar harus melalui birokrat yang ketat. Karena ini cagar budaya," ucap Tan.
Pembangunan ini pun melibatkan pemerintah DKI Jakarta. Bentuk bangunan tidak boleh berubah dari bangunan semula.
"Ada pengawas dari cagar budaya dan sejarah," ujar Tan.
Pihak vihara belajar dari kesalahan dahulu. Agar tidak terbakar, lilin dimatikan di kala malam.
"Kalau dulu dinyalakan 24 jam. Nanti, subuh saja baru kita nyalakan. Lalu alat pemadam akan kita sediakan," kata Tan. (aik/rvk)