Panglima TNI: Ada 16 Titik di Indonesia Bisa Seperti Marawi

Panglima TNI: Ada 16 Titik di Indonesia Bisa Seperti Marawi

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Rabu, 12 Jul 2017 13:36 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara, Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. (Cici Marlina Rahayu/detikcom)
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pembangunan di daerah perbatasan perlu dilakukan sebagai sembilan agenda prioritas dalam program Nawacita Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pertahanan perbatasan sudah meningkat dan dilakukan untuk mengantisipasi aksi radikalisme dan terorisme.

"Marawi, terorisme di sana belum selesai dan sudah menelan korban tentara, polisi Filipina, masyarakat sipil, dan dari berbagai negara di sana. Tugas kita jangan sampai ada pelarian," kata Gatot di Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).

Hal ini dikatakannya saat acara pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara. Menurutnya, pusat ISIS berada di Filipina Selatan. Lokasi ini tentu strategis sebagai cara untuk memasuki Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa terjadi seperti Marawi, ada minimal 16 titik yang bisa seperti Marawi. Satu saja Marawi tentara repot. Maka kita benar-benar isolasi," jelas Gatot.

Dia mengatakan banyak jalur dari Marawi menuju Indonesia, seperti Pulau Panglima, Bungo, dan Sebatik. Karena itu, pihaknya membuat banyak kegiatan, terutama di wilayah laut untuk menyekat ISIS masuk ke Indonesia.

"Arah Maluku Utara, Tahuna ke Sulawesi Utara, kemudian Bitung Manado. Kemudian Miangas bisa juga ke sana, Maluku Utara Morotai, jadi jalannya tidak sulit. Maka kita memerlukan kegiatan-kegiatan untuk menyekat, jangan sampai itu masuk ke wilayah kita," ujar Gatot.

"Sampai saat ini tidak ada satu yang bisa lolos, bahkan sampai ke Ambon dan Maluku. Bahkan setelah pengecekan salah satu tokoh Al Qaeda pernah tinggal di Pulau Seram selama 3 bulan, ada jalur disana," sambungnya. (cim/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads