"(Yang hari ini di cek) Klinik Ayudia, Klinik Sehati, dan Klinik Manuela," ujar Kasudin Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas kepada wartawan di Klinik Manuela, Jalan Tamansari X, Tamansari, Jakarta Barat, (10/7/2017).
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat dan rombongan melakukan pengecekan satu per satu. Hal yang dicek berupa fasilitas kesehatan dan perizinan tenaga medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga klinik tersebut diduga melakukan detoksifikasi dengan cara diinfus, disuntik, dan diberi obat. Terkait dengan boleh-tidaknya detoksifikasi dilakukan klinik, Weningtyas masih melakukan audit.
"Hasilnya sedang kami lengkapi, nanti ya hasil audit medis akan kami umumkan," ujar Weningtyas.
Selain itu, Ketua IDI Jakarta Barat Dollar mengatakan klinik tersebut bukan klinik rehabilitasi. "Klinik itu bukan rehabilitasi, jangan salah, kasihan klinik ini," kata Dollar di lokasi yang sama.
Namun Dollar mengatakan klinik bisa melakukan tindakan rehabilitasi berupa detoksifikasi. Termasuk melakukan infus detoksifikasi.
"Boleh (infus detoksifikasi) kalau ke rumah sakit kan sama aja. Boleh, nggak ada aturan," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyelidiki empat klinik di Tamansari. Hasilnya, satu klinik tidak memiliki izin praktik.
"Empat klinik itu adalah Klinik Mabes 8, Klinik Ayudia, Klinik Manuela, dan Klinik Sehati. Kami sudah melakukan pemeriksaan, satu (Mabes 8) tidak ada izin, itu kami tutup. Tiga lainnya memiliki izin," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto saat dihubungi pada Jumat (7/7) malam.
Tiga klinik lain bukan tanpa masalah. Mereka melakukan detoksifikasi dengan cara infus.
"Temuan sementara kami, ketiga klinik melanggar karena melakukan detoksifikasi maupun kegiatan lain lewat infus. Hal seperti itu hanya boleh dilakukan di rumah sakit," kata Koesmedi. (aik/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini