Hadapi Ancaman ISIS, RI Tawarkan 'Our Eyes' ke Menhan di ASEAN

Hadapi Ancaman ISIS, RI Tawarkan 'Our Eyes' ke Menhan di ASEAN

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 10 Jul 2017 19:15 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu di Singapura. (Foto: Audrey Santoso/detikcom).
Singapura - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menawarkan kerja sama di bidang intelijen ke Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, Shanmugan. Kerja sama intelijen itu oleh Ryamizard dinamakan 'Our Eyes', yang merupakan adaptasi dari kerja sama intelijen 'Five Eyes' milik Amerika Serikat dan sekutunya.

"Tidak dapat dihindari perlunya kerja sama antar negara-negara di kawasan dalam menghadapi ancaman keamanan ini. Bentuk kerja sama antarnegara Asean tersebut kita sebut Mata Bersama atau Our Eyes," kata Ryamizard ketika memberi kuliah umum tentang terorisme di Rajaratnam School of International Studies, Singapura, Senin (10/7/2017).

Tak hanya pada Singapura, Ryamizard akan memperkenalkan dan menawarkan 'Our Eyes' kepada para menteri pertahanan di negara kawasan Asean lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sama seperti konsep Five Eyes Amerika Serikat dan sekutunya yang melibatkan unsur kerjasama pertahanan militer, penegak hukum dan jaringan intelijen bersama," sambung Ryamizard.

Kerja sama intelijen Our Eyes diyakini Ryamizard efektif untuk mencegah masuknya dan berkembangnya paham ISIS di kawasan Asean. Menurutnya tak ada satu pun negara yang mampu menghadapi ancaman terorisme sendirian saat ini.

"Salah bentuk kerjasama konkret yang saya tawarkan guna menghadapi berkembangnya Pengaruh ISIS di kawasan kita. Saya yakin bahwa tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi dan menyelesaikan tantangan non-tradisional ini secara mandiri," terang Ryamizard.

Mantan Kepala Staf TNI AD di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono ini kemudian membeberkan selentingan kabar yang dia dapat. Yaitu tentang ISIS yang akan menyebarkan pahamnya ke Sabah, Brunei Darusallam, lalu ke Sulawesi.


"Baru-baru ini saya juga mendapatkan informasi, bahwa jaringan ISIS ini akan memperluas serangannya dari wilayah Filipina Selatan kemudian ke Sabah dan Brunei Darussalam. Serta ke wilayah perairan Indonesia dengan tujuan wilayah Sulawesi," ungkap Ryamizard.

Aksi militer Filipina yang berhasil memukul mundur kelompok militan Maute, afiliasi ISIS di Marawi, disebutnya memberikan dampak ketidakstabilan di wilayah Perairan Sulu. Maksud Ryamizard, simpatisan atau para anggota proradikalisme kemungkinan akan mencari basis baru.

"Sementara itu Singapura berhadapan langsung dengan arus perdagangan dunia yang mempunyai potensi ancaman baik kriminalitas maupun terorisme," ucap dia. (aud/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads